Keseimbangan Lingkungan dilengkapi: Pengertian, Suksesi, dan Segala Upaya Pelestariannya

Berikut pengertian keseimbangan lingkungan dilengkapi dengan pengertian, suksesi, dan segala upaya yang bisa dilakukan untuk menjaganya. Lingkungan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi seluruh organisme hidup, dimana menjadi tempat tinggal, dan mencari makanan untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu kita sebagai manusia makhluk yang berakal harus menjaga lingkungan supaya tetap seimbang dan lestari.

A. Pengertian Keseimbangan Lingkungan

Yang dimaksud dengan keseimbangan lingkungan adalah kemampuan yang dimiliki lingkungan dalam mengatasi berbagai macam gangguan dari alam dan aktivitas makhluk hidup, serta kemampuannya dalam menjaga kestabilan kehidupan yang ada didalamnya. Keseimbangan Lingkungan dapat terwujud jika interaksi antara organisme hidup dan komponen didalamnya berjalan secara seimbang.

Lingkungan memiliki sifat dinamis, dimana sifat tersebut bermanfaat untuk mendukung segala kehidupan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Perlu diketahui juga bahwa lingkungan memiliki kemampuan untuk memulihkan kondisinya kembali saat terjadi keruskan sampai batas tertentu. Dalam memulihkan kondisinya tentu memerlukan waktu yang tergantung seberapa besar kerusakan yang terjadi, hal seperti ini disebut dengan Daya Lenting Lingkungan. Contohnya saat terjadi bencana alam seperti gunung berapi meletus dimana peristiwa tersebut dapat mengakibatkan kerusakan di sekitarnya termasuk hutan di sekitar gunung. Tapi seiring berjalannya waktu lingkungan dan hutan yang rusak tersebut akan pulih kembali menjadi seperti sedia kala, tapi komunitas organisme hidup akan mengalami perubahan struktur hal seperti ini disebut “Suksesi”. >>Baca Juga: Pengertian Kesehatan Lingkungan

B. Pengertian Suksesi

Yang dimaksud dengan suksesi adalah perubahan yang terjadi terhadap komunitas spesies organisme akibat gangguan yang terjadi. Secara umum suksesi dibagi kedalam dua bagian, antara lain:

a. Suksesi Primer

Merupakan suksesi yang terjadi jika komunitas organisme asal mengalami gangguan atau kerusakan, komunitas asal akan hilang atau punah secara total dan seiring berjalannya waktu lambat-laun komunitas organisme baru akan terbentuk. Gangguan yang terjadi bisa secara alami misalnya akibat gempa bumi, gunung berapi meletus, longsor, dsb. atau gangguan dapat terjadi karena ulah manusia seperti akibat aktivitas pertambangan. Contohnya peristiwa seperti ini terjadi saat gunung Karakatau yang terletak di selat sunda meletus pada tahun 1883. Pasca letusan terjadi seiring berjalannya waktu akan tumbuh dengan subur tumbuhan baru, lalu bersamaan dengan itu tumbuhan baru-pun menggantikan tanaman lama yang sudah rusak akibat bencana letusan gunung yang terjadi.

keseimbangan lingkungan
Sumber gambar: pexels.com

Selain itu tanaman lain seperti rumput dengan akar yang kuat terus membuat pelapukan terhadap lahan disana. Bagian tumbuhan asal yang telah mati terus di uraikan oleh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri, sehingga tanah menjadi lebih tebal dan subur dari sebelumnya. Lama kelamaan tumbuhlah semak-semak yang tumbuh semakin dominan, kemudian tumbuhlah pohon baru dan kembali terbentuk hutan baru. Selanjutnya ekosistem-pun mencapai titik keseimbangan.

b. Suksesi Sekunder

Pengertian suksesi sekunder adalah gangguan atau kerusakan yang terjadi pada komunitas organisme tapi tidak mengalami kerusakan secara total, sehingga pada keosistem tersebut masih terdapat sisa komunitas organisme asal. Kerusakan yang timbul dapat terjadi secara alami atau karena ulah manusia. Kerusakan alami seperti akibat bencana alam erosi, banjir, kebakaran, pohon tumbang, aktivitas vulkanik gunung berapi, dsb. Sedangkan kerusakan yang ditimbulkan manusia seperti pembukaan area di daerah hutan. Setelah kerusakan terjadi lambat-laun lingkungan akan memulihkan dirinya sendiri seperti dengan tumbuh kembali tumbuhan baru dan tumbuhan spesies asal.

C. Upaya Menjaga Keseimbangan Lingkungan

Berikut ini upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan lingkungan, antara lain:

a. Mengurangi Penggunaan Bahan Kimia

Misalnya seperti mengurangi penggunaan sabun cuci pakaian secara berlebihan, tentunya sabun cuci detergen mengandung bahan kimia berbahaya bagi lingkungan, dimana jika digunakan secara berlebihan akan menyebabkan pencemaran air dan tanah. >>Baca Juga: Pengertian Pencemaran Air

b. Kurangi Penggunaan Benda Plastik

Benda berbahan plastik jika sudah tidak digunakan lagi dan dibuang secara sembarangan maka dapat mencemari lingkungan, karena bahan plastik sangat sulit terurai. Jadi kita harus mengurangi penggunaan beda plastik, seperti saat berbelanja usahakan membawa kantong atau tas belanja sendiri sehingga penggunaan kantong pelastik sekali pakai dapat dihindari.

c. Menghemat Pengguanaan Air

Menghemat penggunaan air tanah dapat menjaga kesimbangan lingkungan, jika penggunaan air tanah terlalu berlebihan maka berpotensi turunnya permukaan tanah, terjadinya intrusi air laut dimana air tawar tergantikan oleh air laut, dsb.

d. Jangan Membuang Sampah Sembarangan

Jangan membuang sampah atau limbah sembarangan, banyak sekali keruagian yang ditimbulkan akibat membuang sampah sembarangan terutama sampah yang sulit terurai seperti sampah plastik dan sampah yang berbahaya bagi makhluk hidup yaitu limbah kimia. Sampah yang di buang secara sembarangan selain dapat mengotori lingkungan tapi dapat merugikan makhluk hidup lain seperti hewan. Banyak sekali kasus yang sering kita lihat dan temukan dimana hewan-hewan laut dan sungai yang menderita hingga mati akibat sampah yang dibuang oleh manusia secara sembarangan.

e. Memilah Sampah

Memilah sampah yaitu kegiatan yang memisahkan sampah menjadi kedalam tiga bagian yaitu Sampah Organik, Anorganik, dan B3 (Bahan Berbahaya & Beracun). Sampah Organik merupakan sampah yang mudah hancur, umunya merupakan bagian organisme hidup seperti dedaunan, sisa-sisa sayuran, hewan yang sudah mati, dsb. yang bisa dimanfaatkan menjadi pupuk kompos. Sedangkan Sampah Anorganik yaitu sampah yang sulit hancur atau sulit terurai misalnya berbahan dasar plasik, kaca, dan logam tentu sampah jenis ini bisa di daur ulang sehingga menghasilkan produk atau benda baru yang bermanfaat. Dan sampah B3 merupakan jenis sampah yang mengandung bahan berbahaya misalnya seperti Oli, Sisa Deterjen, Sisa pengharum ruangan, dan zat kimia lainnya. >>Baca Juga: Pengertian Limbah Organik

f. Menghemat Bahan Bakar Fosil

Menghemat bahan bakar fosil seperti solar, bensin, batu bara dapat menjaga keseimbangan lingkungan. Bahan bakar fosil jika digunakan secara berlebihan dapat mencemari lingkungan terutama udara. Oleh karena itu selalu gunakan transportasi masala tau umum saat bepergian.

g. Mengurangi Penggunaan Pestisida

Dalam bercocok tanam umumnya selalu menggunakan pestisida untuk membasmi hama yang dapat menrugikan hasil pertanian. Tentu dalam menggunakan pestisida haruslah secara bijak dan jangan terlalu berlebihan sebab dapat mencemari lingkungan dan air di area pesawahan.

h. Melakukan reboisasi

Menanam kembali pohon-pohon di hutan yang gundul atau daerah yang gersang dengan tujuan supaya cadangan air tanah semakin meningkat, udara menjadi lebih segar, terhindar dari benaca alam sepeti longsor, banjir, dan erosi akan menjaga keseimbangan ekosistem.

i. Melakukan Analisis Mengenai Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan

Misalnya saat melakukan pembangunan jalan tentunya harus melakukan analisis secara tepat mengenai kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan, dan menemukan berbagai cara supaya lingkungan tersebut kembali menjadi seimbang setelah jalan tersebut dibangun.

Akhir kata…, kita sebagai manusia makhluk yang berakal seharusnnya bisa menjaga keseimbangan lingkungan, karena sering sekali kerusakan yang terjadi pada lingkungan atau alam ditimbulkan karena ulah manusia. Itulah tulisan singkat tentang pengertian keseimbangan lingkungan, semoga bermanfaat.

Bagikan Ke: