Pengertian Asteroid Dan Ciri-Cirinya Serta Contohnya Di Tata Surya

Inilah pengertian asteroid, apa saja cirinya, dan juga beberapa contohnya yang terdapat di tata surya. Selain matahari dan planet di angkasa juga terdapat seperti batuan-batuan kecil, dan kita sering melihat batuan yang melayang ini saat menonton film yang bertemakan ruang angkasa, batuan tersebut itulah yang disebut dengan Asteroid. Tentunya asteroid akan berbahaya bagi kehidupan, jika memasuki atmosfir bumi dan sampai menghantam permukaan bumi. Nah, oleh karena itu jika ingin mengetahuinya secara jelas silahkan pahami tentang ulasannya di tulisan kali ini.

A. Apa Pengertian Asteroid?

Yang dimaksud Asteroid adalah benda angkasa berukuran kecil, padat, dan berjumlah sangat banyak yang bergerak mengelilingi matahari. Asteroid merupakan salah satu contoh dari planet kerdil atau planetoida, sering juga disebut sebagai sisa-sisa awal terbentuknya tata surya. Sebagian besar asteroid berkumpul pada wilayah yang disebut sebagai sabuk asteroid, letaknya antar orbit Planet Mars dan Planet Yupiter.

Menurut penelitian asteroid terbentuk dari sisa-sisa ledakan Big Bang (Dentuman Besar) di angkasa yang tidak bisa menyatu untuk membentuk suatu planet karaena gaya tarik gravitasi dari Yupiter. Tapi ada juga yang menyebutkan bahwa asteroid terbentuk karena ledakan suatu planet yang mengorbit di antara planet Mars dan Yupiter. Adapun asteroid yang terkenal, memiliki ukurannya besar dan sudah teridentivikasi yang diberinama Ceres, memiliki diameter sekitar 946 km, sehingga dikategorikan sebagai planet kerdil. >>Baca Lebih Lengkap: Pengertian Tata Surya, Anggotanya, dan Susunannya

Gambar: www.phys.org –
Asteroid Ceres, Vesta, dan Eros.

B. Ciri-Ciri Asteroid

Berikut ini siri-ciri yang dimiliki oleh asteroid, yaitu:

a. Berasal dari debu dan es

Para peneliti menyebutkan bahwa asteroid berasal dari debu dan es, Debu yang membebeku oleh es sehingga membatu. Asteroid merupakan benda angkasa yang padat sehingga jika memasuki atmosfir bumi akan menimbulan percikan api, dan jika sampai ke permukaan bumi akan mengakibatkan benturan dan menimbulkan kerusakan.

b. Tidak menghasilkan cahaya sendiri

Ateroid tidak dapat menghasilkan cahayanya sendiri, tapi hanya memantulkan cahaya yang berasal dari matahari.

c. Bentuknya tidak lebih besar dari planet kerdil

Di angkasa asteroid memiliki berbagai macam ukuran dan juga bentuk, tapi ukurannya tidak lebih besar daripada planet-planet di tata surya, ukurannya kurang dari 1 km, hingga lebih dari 1 km, dan berjumlah banyak sekali.

d. Sebagian besar berada diantara orbit Mars dan Yupiter

Di tata surya umumnya banyak asteroid terdapat pada orbit antara planet Mars dan Yupiter, dengan jumlah yang sangat banyak. Sehingga pada orbit antara Mars dan Yupiter sering di sebut dengan Sabuk Asteroid.

e. Mengandung besi dan nikel

Asteroid terdiri dari batuan maupun logam seperti nikel dan besi. Inilah kenapa asteroid merupakan benda angkasa yang sangat padat.

f. Permukaannya berbatu

Karena asteroid merupakan benda angkasa yang padat, maka permukaaanya berbatu,  dan tidak beraturan sehingga memiliki berbagai macam bentuk.

C. Klasifikasi Asteroid

Berikut klasifikasi atau pengelompokan asteroid berdasarkan bahan penyusunnya, diantaranya:

  • Asteroid kelas C, berada diluar sabuk bumi, warnanya gelap dan penyusunnya sebagian besar karbon.
  • Asteroid kelas D, ini dikenal juga sebagai asteroid Trojan Yupiter cirinya berwarna gelap dan penyusunnya dari karbon.
  • Asteroid kelas S, berada pada bagian dalam sabuk bumi, letaknya lebih dekat ke mars dan bahan penyusunnya sebagian besar berasal dari batu dan besi.
  • Asteroid kelas V, Orbitnya berada jauh antara orbit planet Yupiter dan Planet Uranus, sebagian besar penyusunnya batuan beku.
sabuk asteroid
Gambaran sabuk asteroid

D. Contoh Asteroid

Salah satu contoh asteroid yang paling dikenal yaitu Ceres karena memiliki diameter hampir 1000 km, berbatu dan berEs. Ceres merupakan asteroid pertama yang ditemukan, yaitu pada bulan Januari tahun 1801 oleh Astronom asal Italia yaitu Giuseppe Piazzi. Saat pertama kali ditemukan Ceres dianggap sebagi planet, tapi setelah di observasi lebih lanjut lalu dianggap sebagi asteroid sekitar tahun 1850-an, dan pada tahun 2006 ditetepakan sebagi pelanet kerdil atau katai. Lalu beberapa contoh asteroid lainnya yang telah di berinama diantaranya: Pallas berdiameter 545 km, Vesta berdiameter 530 km, Hygeva berdiameter 444 km, Davida berdiameter 320 km, Juno berdiameter 235 km, dan Eros Berdiameter 17 km. >>Baca Juga: Pengertian Planet, Namanya, Urutannya, dan Jenisnya

E. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas maka dapat di ambil kesimpulan bahwa pengertian asteroid adalah benda angkasa berukuran kecil, padat, dan berjumlah sangat banyak yang bergerak mengelilingi matahari. Asteroid terbentuk dari sisa-sisa ledakan Big Bang (Dentuman Besar) di angkasa yang tidak bisa menyatu untuk membentuk suatu planet karaena gaya tarik gravitasi dari Yupiter.

Ciri-ciri Asteroid yaitu berasal dari debu dan es, Mengandung besi dan nikel, Sebagian besar berada diantara orbit mars dan Jupiter, dan Tidak menghasilkan cahaya sendiri. Beberapa contoh asteroid yang telah diberinama diantaranya Ceres, Pallas, Vesta, Hygeva, Davida, Juno, dan Eros.

Akhir kata, Sekian pembahasan yang dapat kami berikan semoga dapat bermanfaat, terimakasih banyak telah membacanya.

Bagikan Ke: